Senin, 15 November 2010

Model Penegmbangan Diri

MODEL PENGEMBANGAN DIRI














SD/MI/SDLB - SMP/MTs/SMPLB – SMA/MA/SMALB/SMK














PUSAT KURIKULUM, BALITBANG DEPDIKNAS
Jl. Gunung Sahari Raya No. 4, Jakarta Pusat
Telp. : (62-21)3804248,3453440,34834862
Fax. : (62-21) 3508084, 34834862
www.puskur.net




KATA PENGANTAR

Pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan pasal 35, mengenai standar nasional pendidikan.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di satuan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas Pusat Kurikulum adalah mengembangkan model-model kurikulum berdiversifikasi sebagai bahan pertimbangan bagi BSNP untuk dapat menetapkan model-model kurikulum. Salah satu Model-model dan Contoh-contoh tersebut adalah Model Pengembangan Diri.
Model-model dan Contoh-contoh ini bersama sumber-sumber lain dimaksudkan sebagai pedoman sekolah/madrasah dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pusat Kurikulum menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Direktorat di lingkungan Depdiknas, kepala sekolah, pengawas, guru, dan praktisi pendidikan, serta Depag. Berkat bantuan dan kerja sama yang baik dari mereka, contoh-contoh KTSP dan model-model ini dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.



Kepala Pusat Kurikulum
Badan Penelitian dan Pengembangan
Depdiknas,



Diah Harianti



DAFTAR ISI



Hal
Kata Pengantar ......................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. LANDASAN ............................................................................. 1

B. PENGERTIAN ......................................................................... 1

C. TUJUAN .................................................................................. 2
1. Tujuan Umum ..................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ................................................................... 2

D. RUANG LINGKUP .................................................................. 2
1. Pelayanan Konseling ........................................................ 2
2. Kegiatan Ekstra Kurikuler ................................................. 3

E. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN ................................... 3
1. Terprogram ...................................................................... 3
2. Tidak Terprogram ............................................................ 3

BAB II PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PELAYANAN KONSELING 4

A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING .............................. 4
1. Pengertian Konseling
2. Paradigma, Visi, dan Misi
3. Bidang Pelayanan Konseling
4. Fungsi Konseling
5. Prinsip dan Asas Konseling
6. Jenis Layanan Konseling
7. Kegiatan Pendukung
8. Format Kegiatan
9. Program Pelayanan

B. PERENCANAAN KEGIATAN ………………………………… 9

C. PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................... 9

D. PENILAIAN KEGIATAN ....................................................... 10

E. PELAKSANA KEGIATAN .................................................... 11

F. PENGAWASAN KEGIATAN ................................................ 12

BAB III PENGEMBANGAN DIRI MELALUI
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER ......................................... 13

A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRA KURIKULER ................. 13
1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler
2. Visi dan Misi
3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler
4. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
5. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
6. Format Kegiatan

B. PERENCANAAN KEGIATAN ............................................... 15

C. PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................ 15

D. PENILAIAN KEGIATAN ........................................................ 15

E. PELAKSANA KEGIATAN ..................................................... 15

F. PENGAWASAN KEGIATAN ............................................... 16

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Konselor 17
Lampiran 2a: Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling 18
Lampiran 2b: Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling 28
Lampiran 2c: Contoh Program Bulanan Pelayan Konseling 32
Lampiran 2d: Contoh Program Mingguan Pelayanan Konseling 35
Lampiran 3 : Contoh Rencana Program Harian Pelayanan
Konseling .......................................................... 36
Lampiran 4: Contoh Lapelprog ............................................. 38
Lampiran 5 : Volume Kegiatan Mingguan Pelayanan Konseling 40
Lampiran 6 : Jenis dan Frekuensi Layanan yang Diterima
Peserta Didik ……………………………………… 41
Lampiran 7 : Contoh Laporan Nilai Hasil Kegiatan Pelayanan
Konseling …………………………………………… 42
Lampiran 8 : Rincian Kewajiban Konselor……………………… 43
Lampiran 9a: Contoh Isian Format Perhitungan Jam
Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/
Madrasah (Tidak penuh satu bulan) ................ 47
Lampiran 9b: Contoh Isian Format Perhitungan Jam
Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/
Madrasah (Penuh satu bulan) ....................... 48
Lampiran 10: Rambu-rambu Rencana Kegiatan Estra Kurikuler 49
Lampiran 11: Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan
Estra Kurikuler .................................................... 50
Lampiran 12: Rambu-rambu Laporan Kegiatan Estra Kurikuler 51
Lampiran 13: Contoh Laporan Keikutsertaan Peserta Didik
dalam Kegiatan Estra Kurikuler ..................... 52
Lampiran 14: Contoh Nilai Peserta didik dalam Kegiatan
Estra Kurikuler ................................................ 53




BAB I

PENDAHULUAN


A. LANDASAN

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal 18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

4. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.


B. PENGERTIAN

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Di samping itu, untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.

Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi/ dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler dapat megembangankan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.

2. Tujuan Khusus

Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan:
a. Bakat
b. Minat
c. Kreativitas
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
e. Kemampuan kehidupan keagamaan
f. Kemampuan sosial
g. Kemampuan belajar
h. Wawasan dan perencanaan karir
i. Kemampuan pemecahan masalah
j. Kemandirian


D. RUANG LINGKUP

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik.

Kegiatan terprogram terdiri atas dua komponen:

1. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:
a. kehidupan pribadi
b. kemampuan sosial
c. kemampuan belajar
d. wawasan dan perencanaan karir
2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:

a. kepramukaan
b. latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja
c. seni, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan

E. BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN

1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:

a. layanan dan kegiatan pendukung konseling
b. kegiatan ekstra kurikuler.

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.

a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.


BAB II

PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI PELAYANAN KONSELING

A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING

Pelayanan konseling di sekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

1. Pengertian Konseling

Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Paradigma, Visi, dan Misi

a. Paradigma

Paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

b. Visi

Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

c. Misi

1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, keluarga dan masyarakat.

3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

3. Bidang Pelayanan Konseling

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

4. Fungsi Konseling
a. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
d. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.


5. Prinsip dan Asas Konseling
a. Prinsip-prinsip konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
b. Asas-asas konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.

8. Jenis Layanan Konseling

a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.

d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

e. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.

f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

g. Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

i. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.


7. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

8. Format Kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

e. Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.






8. Program Pelayanan
a. Jenis Program
1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5) Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.

b. Penyusunan Program
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.
(Lampiran 1 dan Lampiran 2a, 2b, 2c, dan 2d)



B. PERENCANAAN KEGIATAN

1. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.

2. Perencanaan kegiatan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran dari program mingguan disusun dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG yang masing-masing memuat:

a. Sasaran layanan/kegiatan pendukung
b. Substansi layanan/kegiatan pendukung
c. Jenis layanan/kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan
d. Pelaksana layanan/kegiatan pendukung dan pihak-pihak yang terlibat
e. Waktu dan tempat

(Lampiran 3)

3. Rencana kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas untuk masing-masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor. (Lampiran 1)

4. Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.

5. Volume keseluruhan kegiatan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah/ madrasah.


C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Bersama pendidik dan personil sekolah/madrasah lainnya, konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan keteladanan.

2. Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak yang terkait.


3. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Konseling

a. Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal

3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:

1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.

2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.

3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.

4. Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG). (Lampiran 4).

5. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah/madrasah (Lampiran 5)

6. Program pelayanan konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah.


D. PENILAIAN KEGIATAN

1. Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:

a. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.

b. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

c. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta didik.

2. Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

3. Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG (Lampiran 4).

4. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif. (Lampiran 6 dan Lampiran 7)


E. PELAKSANA KEGIATAN

1. Pelaksana kegiatan pelayanan konseling adalah konselor sekolah/ madrasah.

2. Konselor pelaksana kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah wajib:

a. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional konseling.

b. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/ madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua.

c. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.

d. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan pelayanan profesional konseling.

e. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara berkelanjutan.

(Rincian kewajiban konselor Lampiran 8).
3. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya di sekolah/madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

4. Pelaksana pelayanan konseling

a. Pelaksana pelayanan konseling di SD/MI/SDLB pada dasarnya adalah guru kelas yang melaksanakan layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, dan penguasaan konten dengan menginfusikan materi layanan tersebut ke dalam pembelajaran, serta untuk peserta didik Kelas IV, V, dan VI dapat diselenggarakan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.

b. Pada satu SD/MI/SDLB atau sejumlah SD/MI/SDLB dapat diangkat seorang konselor untuk menyelenggarakan pelayanan konseling.

c. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dapat diangkat sejumlah konselor dengan rasio seorang konselor untuk 150 orang peserta didik.


F. PENGAWASAN KEGIATAN

1. Kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:

a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
b. eksteren, oleh pengawas sekolah/madrasah bidang konseling.

3. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor di sekolah/madrasah.

4. Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.

5. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah.









BAB III

PENGEMBANGAN DIRI
MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER



A. STRUKTUR KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

1. Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

b. Misi

1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka.

2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

3. Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

4. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5. Jenis kegiatan Ekstra Kurikuler
a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).

b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

c. Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.

d. Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.

6. Format Kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.

d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antarkelas/antarsekolah/madraasah.

e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.


B. PERENCANAAN KEGIATAN

Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat unsur-unsur:

1. Sasaran kegiatan

2. Substansi kegiatan

3. Pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta keorganisasiannya

4. Waktu dan tempat

5 Sarana

(Lampiran 10)


C. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.

2. Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan. (Lampiran 11)


D. PENILAIAN KEGIATAN

Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.

(Lampiran 12,13, dan14)


E. PELAKSANA KEGIATAN

Pelaksana kegiatan ekstra kurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.


F. PENGAWASAN KEGIATAN

1. Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara:

a. interen, oleh kepala sekolah/madrasah.
b. eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.
































LAMPIRAN
Lampiran 1 : Contoh Penugasan Pengasuhan kepada Konselor

PENUGASAN PENGASUHAN PESERTA DIDIK
KEPADA KONSELOR


SEKOLAH/MADRASAH : SMA 1 Perdana TAHUN AJARAN : 2006/2007
KELAS : XI IPA dan IPS KONSELOR : Asti Cantika

No. Kelas Jumlah Siswa Keterangan
1. XI IPA 1 40 Masuk pagi
2. XI IPA 2 37 Masuk pagi
3. XI IPS 1 36 Masuk pagi
4. XI IPS 2 38 Masuk pagi
Jumlah 151

Kota Sahabat, 10 Juli 2006
Kepala Sekolah/Madrasah

Ttd

Bambang Budi Sentosa



Lampiran 2 a : Contoh Program Tahunan Pelayanan Konseling

PROGRAM TAHUNAN
PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana TAHUN AJARAN : 2006 - 2007
KELAS : XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika

No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan*)
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek pengembangan pribadi Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar Obyek-obyek implementasi karir

(1) (2) (3) (4)
2. Layanan Informasi Informasi tentang perkembangan, potensi, kemampuan dan kondisi diri Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir
(5) (6) (7) (8)
3. Layanan Penempatan/Penyaluran Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir
(9) (10) (11) (12)
4. Layanan Penguasaan Konten Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial
Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan serta penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir
(13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Perorangan Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial Masalah pribadi: dalam kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
(17) (18) (19) (20)








6. Layanan Bimbingan Kelompok Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Topik tentang: Kemampuan dan arah karir
(21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Kelompok Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial
Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
(25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir
(29) (30) (31) (32)
9. Layanan Mediasi
--- Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih --- ---
(33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik

(37) (38) (39) (40)
11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Data kemampuan, arah dan persiapan karir
(41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peseta didik

(45) (46) (47) (48)
13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir

(49) (50) (51) (52)
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir
(53) (54) (55) (56)
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi
Pendalaman penanganan masalah sosial Pendalaman penanganan masalah belajar Pendalaman penanganan masalah karir
(57) (58) (59) (60)


Kota Sahabat, 15 Juli 2006
Konselor


Ttd


Asti Cantika


Contoh Materi Pengembangan:
(1) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan pribadi, seperti:
 Fasilitas olah raga; latihan bina raga; bela diri.
 Sanggar seni dan budaya
 Tempat peribadatan
 Rehabilitasi penderita narkoba
(2) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial, seperti:
 Kegiatan gotong royong
 Perjamuan
 Seminar, lokakarya, diskusi, dan kegiatan kelompok lainnya
 Rapat besar
(3) Layanan Orientasi: Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar, seperti
 Lembaga bimbingan belajar
 Fasilitas belajar di sekolah
 Sekolah-sekolah/madrasah lain
 Perguruan tinggi
(4) Layanan Orientasi: Obyek-obyek implementasi karir, seperti:
 Kursus-kursus keterampilan
 Bengkel
 Perusahaan/pabrik, industri
 Kantor
 Perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan
(5) Layanan Informasi: Informasi tentang perkembangan potensi, kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:
 Kecerdasan
 Bakat
 Minat
 Karakteristik pribadi; pemahaman diri
 Tugas perkembangan, tahap perkembangan
 Gejala perkembangan tertentu
 Perbedaan individual
 Keunikan diri
(6) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:
 Pemahaman terhadap orang lain
 Kiat berteman
 Hubungan antarremaja
 Hubungan dalam keluarga
 Hubungan dengan guru, orangtua, pimpinan masyarakat
 Data sosiogram
(7) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:
 Kiat belajar
 Kegiatan belajar di dalam kelas
 Belajar kelompok
 Belajar mandiri
 Hasil belajar mata pelajaran
 Persiapan ulangan, ujian UAS dan UAN
(8) Layanan Informasi: Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir, seperti:
 Hubungan antara bakat, minat, pekerjaan, dan pendidikan
 Persyaratan karir
 Pendidikan umum dan pendidikan kejuruan
 Informasi karir/pekerjaan/pendidikan
(9) , (10), (11), dan (12) Layanan Penempatan/Penyaluran: Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi, sosial, belajar, dan karir dapat dilakukan melalui penempatan di dalam kelas (berkenaan dengan tempat duduk), pada kelompok belajar; diskusi, magang; krida; latihan keberbakatan//prestasi, kegiatan lapangan, kepanitiaan, serta kegiatan layanan bimbingan/konseling kelompok. Masing-masing penempatan/penyaluran itu dapat dimaksudkan untuk mengembangkan satu atau lebih kemampuan peserta didik: kemampuan pribadi, sosial, belajar, karir.
(13) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi, seperti:
 Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari: di rumah, di sekolah, di luar rumah/sekolah.
 Menyampaikan kondisi diri sendiri kepada orang lain
 Mengambil keputusan
 Menggunakan waktu senggang
 Memperkuat ibadat keagamaan
 Mengendalikan diri
 Berpikir dan bersikap positif; apresiatif
 Mematuhi peraturan lalu-lintas
(14) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial, seperti:
 Cara berbicara dengan orang yang berbeda-beda (teman sebaya, orang yang lebih tua, anggota keluarga)
 Kemampuan pidato
 Menyampaikan pendapat secara lugu (asertive) kepada orang lain
 Mendengar, memahami dan merespon secara tepat dan positif pendapat orang lain
 Melihat kebaikan orang lain dan mengekspresikannya
 Menulis surat persahabatan
 Mengucapkan salam; terima kasih; meminta maaf
 Kemampuan berdiskusi; bermusyawarah
(15) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar, seperti:
 Menyusun jadwal belajar
 Bertanya/menjawab di dalam kelas
 Meringkas materi bacaan
 Menyusun kalimat efektif dalam paragraf
 Menyusun laporan kegiatan/tugas pelajaran
 Menyusun makalah
(16) Layanan Penguasaan Konten: Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir, seperti:
 Menyalurkan bakat, minat, kegemaran yang mengarah ke karir tertentu
 Memelihara perabotan rumah tangga: pakaian, perabot, peralatan listrik
 Memperbaiki peralatan sederhana
 Menyusun lamaran pekerjaan; currikulum vitae
 Mempertimbangkan dan memilih pekerjaan
 Mempertimbangkan dan memilih pendidikan sesuai dengan arah karir
(17), (18), (19), dan (20) Layanan Konseling Perorangan:
Materi yang dibahas dalam layanan konseling perorangan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu, melainkan akan diungkapkan oleh klien ketika layanan dilaksanakan. Apapun masalah yang diungkapkan oleh klien (masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir), maka masalah itulah yang dibahas dalam layanan konseling perorangan. Dalam hal ini konselor dapat memanggil peserta didik (yaitu peserta didik yang menjadi tanggung jawab asuhannya) untuk diberikan layanan konseling untuk masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir), namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dikemukakan sendiri oleh peserta didik yang menerima layanan konseling perorangan.
a. Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan dan kondisi pribadi, seperti:
 Potensi diri
 Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
 Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin, membantu orang tua, belajar
 Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan; perkosaan; perang
 Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan; HAM; kemiskinan; anak terlantar
 Perbedaan individu

(22) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang Kemampuan dan kondisi hubungan sosial, seperti:
 Hubungan muda-mudi
 Suasana hubungan di sekolah: antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil sekolah lainnya
 Peristiwa sosial di masyarakat: demo brutal, bentrok antarwarga
 Peranan RT/RW
 Toleransi, solidaritas
(23) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang kemampuan, kegiatan dan hasil belajar, seperti:
 Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar kelompok
 Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR; suasana belajar di sekolah, perpustakaan, laboratorium
 Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
 Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
 Pemanfaatan buku pelajaran
(24) Layanan Bimbingan Kelompok: Topik tentang pengembangan karir, seperti:
 Hidup adalah untuk bekerja
 Masa depan kita; masalah pengangguran; lowongan pekerjaan; PHK
 Memilih pekerjaan; memilih pendidikan lanjutan
 Masalah TKI/TKW
(25), (26), (27), dan (28) Layanan Konseling Kelompok:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam konseling kelompok tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh masing-masing anggota kelompok. Apapun masalah yang diungkapkan oleh anggota kelompok tersebut, dan terpilih untuk dibicarakan (apakah masalah pribadi, sosial, belajar, ataupun karir) itulah yang dibahas melalui layanan konseling kelompok. Dalam hal ini konselor dapat mengikutsertakan seorang atau lebih peserta didik yang diasuhnya untuk menjadi anggota kelompok dan menjalani layanan konseling kelompok dengan masalah tertentu (masalah pribadi, sosial, belajar, atau karir) dan dapat mengupayakan agar masalah tersebut dapat dibahas, namun konselor harus lebih mengutamakan masalah yang dipilih oleh kelompok untuk dibahas dalam konseling kelompok.
(29), (30), (31), (32) Layanan Konsultasi:
Seperti untuk layanan konseling perorangan, materi yang dibahas dalam layanan konsultasi tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh konselor, melainkan akan dikemukakan oleh konsulti ketika layanan berlangsung. Apapun masalah yang diungkapkan oleh konsulti tentang peserta didik yang hendak dibantunya (apakah masalah pribadi, sosial, belajar , atau karir) itulah yang dibahas dalam layanan konsultasi. Konselor dapat memperkirakan apa yang hendak dikemukakan oleh konsulti untuk dibahas dalam layanan konsultasi, namun konselor harus mengutamakan pembahasan masalah yang dikemukakan sendiri oleh konsulti.
(33), (34), (35), (36) Layanan Mediasi:
Masalah yang menyebabkan perselisihan pada dasarnya adalah masalah sosial. Dalam hal ini layanan mediasi pertama-tama menangani hubungan sosial di antara pihak-pihak yang berselisih. Dalam pelaksanaan layanan mediasi boleh jadi akan muncul masalah pribadi, masalah belajar, masalah karir, dan masalah sosial lainnya yang perlu ditangani oleh konselor.
(37), (38), (39), (40) Aplikasi Instrumentasi:
Instrumen tes dan nontes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir bentuk dan isinya bermacam-macam, seperti:
 Tes Inteligensi
 Tes Bakat
 Inventori Minat Karir
 Inventori Kreativitas
 Inventori Kepribadian: Self-Esteem; Locus of Control
 Inventori Hubungan Sosial
 Inventori Tahap Perkembangan
 Sosiometri
 Alat Ungkap Masalah: Masalah Belajar, dan Masalah-masalah lainnya
 Tes Hasil Belajar
 Tes Diagnostik
Masing-masing instrumen di atas ada yang mengukur atau mengungkapkan satu atau lebih kondisi diri peserta didik: kondisi diri pribadi, hubungan sosial, kemampuan belajar, dan atau arah/kemampuan karir.
(41) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi, seperti:
 Identitas diri
 Potensi dasar: inteligensi, bakat, minat
 Identitas keluarga
 Riwayat kesehatan
 Catatan anekdot (kejadian khusus)
 Masalah diri pribadi
(42) Himpunan Data: Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial, seperti:
 Sosiogram
 Teman dekat
 Data hubungan sosial
 Masalah sosial
(43) Himpunan Data: Data kemampuan, kegiatan dan belajar, seperti:
 Nilai hasil belajar
 Data kegiatan belajar
 Riwayat pendidikan
 Masalah belajar
(44) Himpunan Data: Data kemampuan, arah dan persiapan karir, seperti:
 Pekerjaan orang tua/keluarga
 Bakat-minat karir; jurusan yang diambil
 Masalah karir
(45) Konferensi Kasus: Masalah pribadi, seperti:
 Sering absen; membolos
 Tingkah laku menyimpang; nakal
(46) Konferensi Kasus: Masalah sosial, seperti:
 Suka menyendiri
 Menganggu teman
(47) Konferensi Kasus: Kasus masalah belajar, seperti:
 Menganggu suasana kelas ketika sedang belajar
 Lalai mengerjakan PR
 Nilai pelajaran rendah
 Sulit mengikuti pelajaran
(48) Konferensi Kasus: Masalah karir, seperti:
 Masalah penjurusan
 Pilihan karir
 Kegiatan praktik; magang
(49), (50), (51), (52) Kunjungan Rumah:
Kegiatan kunjungan rumah dapat membawa satu atau lebih masalah peserta didik (masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir) untuk dibicarakan dengan orang tua dan atau keluarga.
(53) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang perkembangan dan kehidupan pribadi, seperti:
 Tahap-tahap perkembangan
 Tugas-tugas perkembangan
 Penampilan dan pengembangan bakat, minat, kegemaran
 Kehidupan keagamaan
 Bahan relaksasi
 Motivasi berprestasi
 Otobiografi: Kisah orang-orang sukses


(54) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan hubungan sosial, seperti:
 Suasana hubungan “Saya Oke, Kamu juga Oke”
 Kiat bergaul
 Kepemimpinan
 Mengatasi konflik dengan win-win solution
(55) Tampilan Kepustakaan: Materi bacaan, film, rekaman vidio dan audio tentang kemampuan dan kegiatan belajar, seperti:
 Kiat belajar di sekolah
 Panduan menulis makalah
 Bagaimana menyiapkan dari untuk ulangan/ujian
 Belajar secara mandiri
 Belajar kelompok
(56) Tampilan Kepustakaan: Materi becaan, film, rekaman vidio dan audio tentang arah dan kehidupan karir, misalnya:
 Apa bakat dan karir Anda?
 Informasi karir
 Panduan penjurusan
 Panduan memilih sekolah lanjutan
 Lowongan pekerjaan
 Keselamatan kerja
 Kiat sukses dalam karir
(57) , (58), (59), (60), Alih Tangan Kasus:
Materi alih tangan kasus merupakan pendalaman terhadap masalah pribadi, sosial, belajar, dan atau karir peserta didik yang semula ditangani oleh konselor, dan selanjutnya memerlukan penanganan oleh pihak lain yang berkeahlian/berkewenangan.


Lampiran 2 b : Contoh Program Semesteran Pelayanan Konseling

PROGRAM SEMESTERAN
PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana TAHUN : 2006 - 2007
KELAS : XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika



No
Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Semester I (Juli-Desember 2006) Semester II (Januari-Juni 2007)
Pribadi Sosial Belajar Karir Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Layanan Orientasi Obyek-obyek pengembangan pribadi
Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek-obyek implementasi karir
Obyek-obyek pengembangan pribadi
Obyek-obyek pengembangan hubungan sosial
Obyek-obyek pengembangan kemampuan belajar
Obyek-obyek implementasi karir

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
2. Layanan Informasi Informasi tentang perkembangan,potensi, kemampuan dan kondisi diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir
Informasi tentang perkembangan,potensi, kemampuan dan kondisi diri
Informasi tentang potensi, kemampuan dan kondisi hubungan sosial
Informasi tentang potensi, kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Informasi tentang potensi, kemampuan, arah dan kondisi karir

(5) (6) (7) (8) (5) (6) (7) (8)
3. Layanan Penempatan/Penyaluran
Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan pribadi Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan sosial Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan belajar

Penempatan dan penyaluran untuk pengembangan kemampuan karir

(9)
(10) (11) (12) (9) (10) (11) (12)
4. Layanan Penguasaan Konten Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial
Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan pribadi
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sosial
Kompetensi dan kebiasaan dalam kegiatan dan penguasaan bahan belajar
Kompetensi dan kebiasaan dalam pengembangan karir

(13) (14) (15) (16) (13) (14) (15) (16)
5. Layanan Konseling Perorangan Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan dan hasil belajar Masalah pribadi: dalam pengembangan karir Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan dan hasil belajar
Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
(17) (18) (19) (20) (17) (18) (19) (20)
6. Layanan Bimbingan Kelompok Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar
Topik tentang: Kemampuan dan arah karir
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi pribadi
Topik tentang: Kemampuan dan kondisi hubungan sosial Topik tentang: Kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Topik tentang: Kemampuan dan arah karir

(21) (22) (23) (24) (21) (22) (23) (24)
7. Layanan Konseling Kelompok Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar Masalah pribadi: dalam pengembangan karir Masalah pribadi: dalam kehidupan pribadi
Masalah pribadi: dalam kehidupan sosial Masalah pribadi: dalam kemampuan kegiatan belajar Masalah pribadi: dalam pengembangan karir
(25) (26) (27) (28) (25) (26) (27) (28)
8. Layanan Konsultasi Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan sosial Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik dalam pengembangan karir
(29) (30) (31) (32) (29) (30) (31) (32)
9. Layanan Mediasi --- Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih --- --- --- Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
--- ---
(33) (34) (35) (36) (33) (34) (35) (36)
10. Aplikasi Instrumentasi Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah pribadi peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah hubungan sosial peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah belajar peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah karir peserta didik

(37) (38) (39) (40) (37) (38) (39) (40)
11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Data kemampuan, arah dan persiapan karir Data perkembangan, kondisi dan lingkungan diri pribadi Data perkembangan, kondisi hubungan dan lingkungan sosial
Data kemampuan, kegiatan dan hasil belajar Data kemampuan, arah dan persiapan karir
(41) (42) (43) (44) (41) (42) (43) (44)
12. Konferensi Kasus Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peseta didik


Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah pribadi tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah sosial tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah belajar tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus masalah karir tertentu yang dialami peseta didik


(45) (46) (47) (48) (45) (46) (47) (48)
13. Kunjungan Rumah Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah pribadi
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah sosial
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah belajar
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah karir
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga, peserta didik yang mengalami masalah

(49) (50) (51) (52) (49) (50) (51) (52)
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kehidupan pribadi Bacaan dan rekaman tentang perkembangan dan kemampuan sosial Bacaan dan rekaman tentang kemampuan dan kegiatan belajar Bacaan dan rekaman tentang arah dan kehidupan karir
(53) (54) (55) (56) (53) (54) (55) (56)
15. Alih Tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi Pendalaman penanganan masalah sosial Pendalaman penanganan masalah belajar Pendalaman penanganan masalah karir Pendalaman penanganan masalah pribadi Pendalaman penanganan masalah sosial Pendalaman penanganan masalah belajar Pendalaman penanganan masalah karir
(57) (58) (59) (60) (57) (58) (59) (60)


Kota Sahabat, 15 Juli 2006
Konselor

Ttd

Asti Cantika



Lampiran 2c : Contoh Program Bulanan Pelayanan Konseling

PROGRAM BULANAN
PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana SEMESTER : I
KELAS : XI IPA 2 BULAN : Juli-Desember 2006
KONSELOR : Asti Cantika


No
Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Semester I (Juli-Desember 2006)
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Layanan Orientasi Fasilitas olahraga dan rekreasi
Lingkungan sosial Fasilitas perpustakaan; laboratorium Lingkungan alam Lingkungan sekitar sekolah Lingkungan budaya; kerja
(1) (2) (3) (1) (2) (4)
2. Layanan Informasi Penjurusan di SMA Informasi karir terkait dengan jurusan di SMA
Informasi potensi diri Informasi perkembagan diri Informasi kegiatan belajar Informasi hasil sosiometri
(5) dan (8) (8) (5) (5) (7) (6)
3. Layanan Penempatan/Penyaluran Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa
Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa Penempatan/penya-luran sesuai kebutuhan siswa Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa Penempatan/penya-
luran sesuai kebutuhan siswa
(9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11) (9,10, 11, 12) (9,10, 11, 12)
4. Layanan Penguasaan Konten Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial
Kompetensi dan kebiasaan kehidupan pribadi/sosial Kompetensi dan kemampuan kebiasaan kegiatan belajar Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar Kompetensi dan kebiasaan kegiatan belajar Kompetensi dan kebiasaan kehidupan karir
(13, 14) (13, 14) (15) (15) (15) (16)
5. Layanan Konseling Perorangan
Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi Masalah pribadi



(17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20) (17, 18, 19, 20)
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Topik tentang: Tahun ajaran baru Topik tentang: Kemampuan diri Topik tentang: Kemampuan sosial Topik tentang: Kegiatan belajar Topik tentang: Hasil belajar Topik tentang: Arah karir
(21, 22, 23) (21) (22) (23) (23) (24)
7. Layanan Konseling Kelompok Masalah pribadi/sosial/belajar/karir Masalah pribadi/sosial/belajar/karir Masalah pribadi/sosial/belajar/karir Masalah pribadi/sosial/belajar/karir Masalah pribadi/sosial/belajar/karir Masalah pribadi/sosial/belajar/karir
(25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28) (25, 26, 27, 28)
8. Layanan Konsultasi
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik Pemberdayaan pihak tertentu untuk dapat membantu peserta didik
(29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32) (29, 30, 31, 32)
9. Layanan Mediasi
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih Upaya mendamaikan pihak-pihak tertentu (peserta didik) yang berselisih
(31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36) (31, 34, 35, 36)
10. Aplikasi Instrumentasi
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik
Intrument tes dan non tes untuk mengungkapkan kondisi dan masalah peserta didik

(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40)
11. Himpunan Data Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
Data perkembangan, kondisi dan lingkungan pribadi/sosial/belajar/ karir
(41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44) (41,42, 43, 44)
12. Konferensi Kasus
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik
Pembahasan kasus-kasus tertentu yang dialami peseta didik

(45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48) (45, 46, 47, 48)
13. Kunjungan Rumah
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.
Pertemuan dengan orang tua, keluarga peserta didik yang mengalami masalah pribadi/sosial/belajar/karir.

(49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52) (49, 50, 51, 52)
14. Tampilan Kepustakaan Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir
Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir Bacaan dan rekaman tentang perkembangan/ kehidupan/kegiatan pribadi/sosial/belajar/karir
(53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56) (53, 54, 55, 56)
15. Alih tangan Kasus Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir
Pendalaman penanganan masalah pribadi/sosial/belajar/karir

(57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60) (57, 58, 59, 60)


Kota Sahabat, 15 Juli 2006
Konselor

Ttd

Asti Cantika


Lampiran 2 d : Contoh Program Mingguan Pelayanan Konseling

PROGRAM MINGGUAN
PELAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH : SMA I Perdana BULAN : Juli 2006
KELAS : XI IPA 1, XI IPA 2 MINGGU : IV (24-29 Juli 2006)
XI IPS 1, XI IPS 2 KONSELOR : Asti Cantika
No Kegiatan Materi Bidang Pengembangan
Pribadi Sosial Belajar Karir
1 2 3 4 5 6
1. Layanan Orientasi - - - -
2. Layanan Informasi - - Penjurusan bagi siswa SMA
(8)
3. Layanan Penempatan/Penyaluran - - - -
4. Layanan Penguasaan Konten - - - -
5. Layanan Konseling Perorangan Masalah Kehidupan pribadi*)
(17) Masalah hubungan sosial*)
(18) Masalah belajar*)
(19) Masalah karir*)
(20)
6. Layanan Bimbingan Kelompok - Teman baru
(22) Memasuki tahun ajaran baru
(27)
7. Layanan Konseling Kelompok Masalah kehidupan pribadi*)
(17) Masalah hubungan sosial*)
(18) Masalah belajar*)
(19) Masalah karir*)
(20)
8. Layanan Konsultasi - - - -
9. Layanan Mediasi - - - -
10. Aplikasi Instrumentasi Pengungkapan masalah**) Pengungkapan masalah**) Pengungkapan masalah**) Pengungkapan masalah**)
(37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40) (37, 38, 39, 40)
11. Himpunan Data
12. Konferensi Kasus - - - -
13. Kunjungan Rumah - - - -
14.
Tampilan Kepustakaan ***) ***) ***) ***)
15. Alih Tangan Kasus - - - -

Lampiran 3 : Contoh Rencana Program Harian Pelayanan Konseling

PROGRAM HARIAN
PELAYANAN KONSELING

• Satuan Layanan (SATLAN)
• Satuan Kegiatan Pendukung (SATKUNG)

No. Tanggal/
Waktu Jam
Pemb Sasaran Kegiatan Kegiatan
Layanan/Pendukung Materi Kegiatan Alat Bantu Tempat Pelaksana Keterangan
1 2 3 5 4 6 7 8 9
1. 24 Juli 2006
10.00–11.30 2 Kelas XI IPA 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum AUM Umum Format SLTA Ruang kelas XI IPA 1 Konselor Hasil langsung diolah melalui program komputer
(37, 38, 39, 40)
2. 24 Juli 2006
11.45–13.15 2 Kelas XI IPA 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum AUM Umum Format SLTA Ruang kelas XI IPA 2 Konselor Hasil langsung diolah melalui program komputer
(37, 38, 39, 40)
3. 25 Juli 2006
10.15–11.45 2 Kelas XI IPS 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum AUM Umum Format SLTA Ruang kelas XI IPS 1 Konselor Hasil langsung diolah melalui program komputer
(37, 38, 39, 40)
4. 25 Juli 2006
11.45–13.15 2 Kelas XI IPS 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum AUM Umum Format SLTA Ruang kelas XI IPS 2 Konselor Hasil langsung diolah melalui program komputer
(37, 38, 39, 40)
5. 26 Juli 2006
10.00–11.30 2 Kelas XI IPA 1 Layanan Informasi Penjurusan bagi siswa SMA Film tentang kegiatan praktikum di laboratorium Kelas XI IPA 1 Konselor Layanan pertama secara klasikal
(5), (6), (7), (8)
6. 26 Juli 2006

16.00- ... 2 Klp. I/XI IPA 2
Andika,Restysari,
Canggih, Pandu, Halim, Nia, Asti, Lisa, Tuti, SugI Layanan Bimbingan Kelompok
Memasuki tahun ajaran baru KTSP Kelas XI SMA dan buku wajib Ruang Perpustakaan sekolah Konselor dan Wali kelas XI IPA 2 Layanan kelompok pertama
(27)
7. 26 Juli 2006
16.00- ... 2 Buletin AH
Layanan Konseling Perorangan*) - Ruang Konseling Konselor -
(19)
8. 27 Juli 2006

16.00- ...

2





Klp. II/XI IPA 2
Anisaa, Dedy, Meutia Sari, Boyke, Baby Ine, Yory, Romez, Winnie, Dony, Mesra M. Layanan Bimbingan Kelompok
Memasuki tahun ajaran baru KTSP Kelas XI SMA dan buku wajib Ruang Perpustakaan sekolah Konselor dan Wali kelas XI IPA 2 Layanan kelompok pertama
9. 28 Juli 2006
16.00 - ... 2 Klp. I/XI IPA 1
Afizah,
Rahma,
Nabila,
Ical, aril,
Bagas,
Ano, adi,
Upik,
Alexander Layanan Konseling Kelompok Bakat untuk memasuki jurusan IPA *) KTSP Kelas XI SMA dan buku wajib Ruang Konseling Kelompok Konselor dan Wali Kelas XI IPA 1 Kelompok membahas masalah pribadi seorang anggota kelompok
(29)
10. 29 Juli 2005
15.00 - ... 2 Sandra Layanan Konseling Perorangan *) *) - Ruang Konseling Konselor -
(19)
11. 29 Juli 2005

16.00 - ... 2 Klp. II/XI IPA 1
Bintang, Wulan, Candra, Alifa, Kartika, Dinda, Nana, Yuri, Putri, Zamris Layanan Bimbingan Kelompok
Memasuki tahun ajaran baru KTSP Kelas XI SMA dan buku wajib Ruang Perpustakaan sekolah Konselor dan Wali kelas XI IPA 1 Layanan kelompok pertama































Lampiran 4 : Contoh Lapelprog
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PELAYANAN KONSELING





No. Tanggal Kegiatan Jam
Pemb. Sasaran Kegiatan Kegiatan Layanan/Pendukung Materi Kegiatan Evaluasi
Hasil Proses
1. 24 Juli 2006
10.00–11.30 2 Kelas XI IPA 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum • Laiseg: Siswa memahami tujuan pengungkapan masalah dan sangat mengharapkan hasil-hasilnya
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Pengadministrasikan AUM berjalan lancar; lembar jawaban diolah dan hasilnya akan disampaikan kepada siswa seminggu kemudian

2. 24 Juli 2006
11.45–13.15 2 Kelas XI IPA 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum • Laiseg: Siswa memahami tujuan pengungkapan masalah dan sangat mengharapkan hasil-hasilnya
Pengadministrasikan AUM berjalan lancar; seorang siswa tidak hadir; lembar jawaban diolah dan hasilnya akan disampaikan seminggu kemudian kepada siswa.

3. 25 Juli 2006
10.15–11.45 2 Kelas XI IPS 1 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum • Laiseg: Siswa memahami tujuan pengungkapan masalah dan sangat mengharapkan hasil-hasilnya
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Pengadministrasikan AUM berjalan lancar; siswa banyak bertanya; lembar jawaban diolah dan hasilnya disampaikan kepada siswa seminggu kemudian

4. 25 Juli 2006
11.45–13.15 2 Kelas XI IPS 2 Aplikasi intrumentasi Pengungkapan masalah umum • Laiseg: Siswa memahami tujuan pengungkapan masalah dan sangat mengharapkan hasil-hasilnya
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Pengadministrasikan AUM berjalan lancar; seorang siswa terlambat sehingga diberi waktu tersendiri; lembar jawaban diolah dan hasilnya disampaikan kepada siswa seminggu kemudian.

5. 26 Juli 2006
10.15–11.45
2 Kelas XI IPA 1 Layanan Informasi Penjurusan bagi siswa SMA • Laiseg: Siswa memahami arah penjurusan
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Penyajian disertai diskusi dengan partisipasi aktif siswa



6


26 Juli 2006

16.00-17.15


2


Klp. I/XI IPA 2
Andika,Restysari,
Canggih, Pandu, Halim, Nia, Asti, Lisa, Tuti, SugI



Layanan Bimbingan kelompok



Memasuki tahun ajaran baru


• Laiseg: Anggota kelompok memahami tuntutan kelas baru
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian


Siswa gembira mengikutinya; kekurangan waktu karena hari semakin sore; kesempatan berikutnya membahas topik lain.
7. 26 Juli 2006
16.00 – 17.30 2 Buletin AH Layanan Konseling perorangan Kemampuan melanjutkan pelajaran • Laiseg: Siswa dengan senang hati memahami dan berupaya memenuhi tuntutan menjalani kelas XI IPA di SMA
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Agak terganggu oleh suasana di luar ruangan konseling; kesempatan berikutnya membahas masalah siswa lain.
8. 27 Juli 2006-16.00-17.30 2 Klp. II/XI IPA 2
Anisaa, Dedy, Meutia Sari, Boyke, Baby Ine, Yory, Romez, Winnie, Dony, Mesra M. Layanan Bimbingan Kelompok Memasuki tahun ajaran baru • Laiseg: Anggota kelompok memahami tuntutan kelas baru
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Siswa gembira mengikutinya; kekurangan waktu karena hari semakin sore; kesempatan berikutnya membahas topik lain.
9. 28 Juli 2006
16.00 – 17.40 2 Klp. I/XI IPA 1
Afizah, rahma,
Nabila, Ical, aril,
Bagas, Ano, adi, upik, Alexander Layanan Konseling Kelompok Bakat untuk memasuki jurusan IPA • Laiseg: Siswa tidak perlu ragu tentang kecocokan dirinya untuk jurusan IPA
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian
Anggota kelompok secara aktif memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi siswa yang masalahnya dibahas. Kesempatan berikutnya membahas masalah siswa lain.
10. 29 Juli 2006
15.00 – 16.30 2 Sandra Layanan Konseling Perorangan Pindah kelas • Laiseg: Siswa menunda kependahannya serta memahami dan berupaya memenuhi tuntutan menjalani kelas XI IPA di SMA
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Agak terganggu oleh suasana di luar ruangan konseling; perlu bicara dengan orang tua.
11. 29 Juli 2005

16.00-17.15 2 Klp. II/XI IPA 1
Bintang, Wulan, Candra, Alifa, Kartika, Dinda, Nana, Yuri, Putri, Zamris
Layanan Bimbingan Kelopmpok Memasuki tahun ajaran baru • Laiseg: Siswa tidak perlu ragu tentang kecocokan dirinya untuk jurusan IPA
• Laijapen: akan dilaksanakan beberapa minggu kemudian Siswa antusias; mereka banyak menampilkan pengalaman pribadi. Kesempatan berikutnya membahas topik lain.

Lampiran 5
Volume Kegiatan Mingguan
Pelayanan Konseling


1. Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan memper-hatikan :

a. Peserta didik yang diasuh seorang konselor : 150 orang

b. Jumlah jam pembelajaran wajib : sesuai peraturan yang
berlaku

c. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung
konseling ekuivalen dengan : 2 jam pembelajaran

2. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas kegiatan mingguan seorang konselor minimal berupa 9 (sembilan) kali kegiatan (layanan atau pendukung) tiap-tiap satu minggu

3. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut secara langsung ditujukan kepada seluruh peserta didik (150 orang) yang diasuh konselor.

4. Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut diselenggarakan di dalam kelas/sewaktu jam pembelajaran berlangsung dan atau di luar kelas/di luar jam pembelajaran.

5. Kegiatan pelayanan konseling, baik berupa layanan maupun pendukungnya, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar jam pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan jam pembelajaran mingguan.










Lampiran 6: Jenis dan Frekwensi Layanan yang Diterima Peserta Didik

LAYANAN KONSELING
YANG DITERIMA PESERTA DIDIK


SEKOLAH/MADRASAH: SMA I Perdana SEMESTER : II (Januari-Juni 2006)
KELAS : X 5 KONSELOR : Afif Putra Zaman

Jenis Layanan
Orien
tasi Infor
masi Penem/
peny Peng
kont Kons peror Bimb klp Kons klp Konsul
tasi Medi
asi Jml
1 Amir Hardiman 05161 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
2 Arnoldi 05162 - 3 2 3 - 1 2 - - 11
3 Asma Munir 05163 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
4 Asri Asih 05164 1 4 - 5 - 2 1 - - 13
5 Azimat Kurnia 05165 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
6 Bagir Firmansyah 05166 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
7 Bagus Hutajulu 05167 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
8 Charles Darmawan 05168 1 3 2 4 2 2 2 - 16
9 Daeng Dodi Dermawan 05169 1 4 1 4 - 2 2 - 1 15
10 Darius Manca 05170 1 4 1 5 - 2 1 - 1 15
11 Daulat Romy 05171 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
12 Goza Imas 05172 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
13 Han Ping Sun 05173 1 4 1 5 1 1 2 - - 15
14 Jajang Jawara 05174 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
15 Jaman Tiarno 05175 - 4 1 5 2 2 2 - - 16
16 Jayeng Jayakersa 05176 1 1 - 5 1 1 1 - - 10
17 Kusnadi 05177 1 4 - 5 1 2 2 - - 15
18 Laris Juwita 05178 1 4 - 5 1 2 1 - 1 15
19 Lintang Suminar 05179 1 4 - 5 2 2 1 - - 15
20 Lolong Edi Cahaya 05180 1 4 1 5 1 2 2 - 1 17
21 Lusiana 05181 1 4 2 5 1 2 2 - - 17
22 Mahmud Kiram 05182 1 4 1 5 1 1 2 - - 15
23 Marcus Domigus Ard 05183 - 4 1 5 1 2 1 - - 14
24 Osa Malik 05184 1 4 1 5 - 2 2 - - 15
25 Prajamuda Edi 05185 1 4 - 5 - 2 2 - - 14
26 Pupung Is 05186 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
27 Rekso Wibowo 05187 1 4 1 5 1 2 2 - - 16
28 Rustandi 05188 1 4 1 5 1 1 2 1 - 16
29 Simon Talaudi 05189 1 4 1 5 2 1 2 - - 16
30 Susiati 05190 1 4 1 5 - 2 1 - - 14
31 Sutarti 05191 1 3 1 3 - 2 1 - - 11
32 Sutarto Audiro 05192 1 4 1 5 1 1 1 - - 14
33 Tresno Jatidiri 05193 1 4 3 5 - 1 2 - - 16
34 Usahadi Kayo 05194 1 4 1 5 1 2 2 1 - 17
35 Wayan Sutresna 05195 1 3 1 5 1 2 2 - - 15
36 Yuli Esiani 05196 1 4 1 4 1 2 2 - - 15




Lampiran 7 : Contoh Laporan Nilai Hasil Kegiatan Layanan Konseling

NILAI HASIL
LAYANAN KONSELING

SEKOLAH/MADRASAH: SMA I Perdana SEMESTER : II (Januari-Juni 2006)
KELAS : X 5 KONSELOR : Afif Putra Zaman

No. N a m a NIS Nilai Keterangan
1. Amir Hardiman 05161 A -
2. Arnoldi 05162 B PK
3. Asma Munir 05163 B -
4. Asri Asih 05164 A -
5. Azimat Kurnia 05165 A -
6. Bagir Firmansyah 05166 A -
7. Bagus Hutajulu 05167 A -
8. Charles Darmawan 05168 A -
9. Daeng Dodi Dermawan 05169 A -
10. Darius Manca 05170 A -
11. Daulat Romy 05171 A -
12. Goza Imas 05172 A -
13. Han Ping Sun 05173 A -
14. Jajang Jawara 05174 B -
15. Jaman Tiarno 05175 A -
16. Jayeng Jayakersa 05176 B -
17. Kusnadi 05177 A -
18. Laris Juwita 05178 A -
19. Lintang Suminar 05179 A -
20. Lolong Edi Cahaya 05180 A -
21. Lusiana 05181 A -
22. Mahmud Kiram 05182 B -
23. Marcus Domigus Ard 05183 A -
24. Osa Malik 05184 A -
25. Prajamuda Edi 05185 A -
26. Pupung Is 05186 A -
27. Rekso Wibowo 05187 B -
28. Rustandi 05188 A -
29. Simon Talaudi 05189 B -
30. Susiati 05190 B -
31. Sutarti 05191 B PK
32. Sutarto Audiro 05192 A -
33. Tresno Jatidiri 05193 A -
34. Usahadi Kayo 05194 A -
35. Wayan Sutresna 05195 A -
36. Yuli Esiani 05196 A -

Keterangan: Kota Sahabat, 10 Juni 2006
• Penilaian difokuskan pada kehadiran siswa dalam
pelaksanaan pelayanan konseling dan hasil laiseg,
laijapen dan laijapang.
• Nilai yang diberikan hanya ada dua kategori :
Nilai A berarti memuaskan
Nilai B berarti memadai
• Kolom keterangan diisi PK (perhatian khusus) apabila
siswa yang bersangkutan masih perlu mendapat
perhatian khusus.

• Penilaian ini bersifat pengembangan dan tidak untuk menentukan kenaikan kelas

Lampiran 8 : Rincian Kewajiban Konselor

KONSELOR YANG BERTUGAS DI SEKOLAH/MADRASAH DIWAJIBKAN MENGUASAI DAN MENYELENGGARAKAN HAL-HAL BERIKUT:
1. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesional konseling
a. Konselor menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, yaitu pelayanan dasar, pelayanan pengembangan, dan pelayanan teraputik.
1) Pelayanan dasar dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan sosio-emosional. Orang tua dan orang-orang yang dekat (significant persons) memiliki peranan paling dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik.
2) Pelayanan pengembangan dimaksudkan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik peserta didik akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi pengembangan potensi yang dimiliki, serta menatap masa depan dengan cerah. Upaya pendidikan pada umumnya merupakan pelaksanaan pelayanan pengembangan bagi peserta didik. Di sekolah/madrasah, konselor, guru, dan tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan terhadap peserta didik.
3) Pelayanan teraputik dimaksudkan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan. Permasalahan tersebut dapat terkait dengan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar, karir, serta kehidupan keberagamaan. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, konselor memiliki peran dominan. Peran konselor dapat menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar dan pengembangan.

b. Konselor menguasai spektrum pelayanan profesional konseling, meliputi:
1) Wawasan keilmuan, keterampilan keahlian, kode etik, dan organisasi profesi konseling.
2) Paradigma, visi dan misi pelayanan konseling
3) Bidang pelayanan konseling
4) Fungsi, prinsip, dan asas konseling
5) Jenis layanan, kegiatan pendukung, dan format pelayanan konseling
6) Operasionalisasi kegiatan konseling terhadap berbagai sasaran pelayanan

2. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah/madrasah, sejawat pendidik, dan orang tua
a. Sejak awal bertugas di sekolah/madrasah, konselor merumuskan secara konkrit dan jelas tugas dan kewajiban profesionalnya dalam pelayanan konseling, meliputi:
1) Struktur pelayanan konseling
2) Program pelayanan konseling
3) Pengelolaan program pelayanan konseling
4) Evaluasi hasil dan proses pelayanan konseling
5) Tugas dan kewajiban pokok konselor.
b. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a dijelaskan kepada peserta didik, pimpinan, dan sejawat pendidik di sekolah/madrasah, dan orang tua secara profesional dan proporsional.

3. Melaksanakan tugas pelayanan profesional konseling yang setiap kali dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah/madrasah, orang tua, dan peserta didik.
a. Unsur-unsur pokok dalam tugas pelayanan konseling di sekolah/madrasah:
1) Jumlah peserta didik yang diasuh seorang konselor 150 orang. Konselor wajib memberikan pelayanan konseling kepada seluruh peserta didik yang diasuhnya sesuai kebutuhan dan masalah masing-masing.
2) Program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan kegiatan harian pelayanan konseling. Program-program ini disusun secara proporsional dan berkesinambungan antarkelas dan antar jenjang kelas di sekolah/madrasah.
3) SATLAN, SATKUNG, dan LAPELPROG. Seluruh program kegiatan direncanakan, dilaksanakan, dilaporkan secara tertulis dan didokumentasikan.
4) Pelayanan terhadap masing-masing peserta didik yang diasuh sebanyak minimal 10 (sepuluh) kali kegiatan pelayanan konseling setiap semester. Konselor melayani seluruh peserta didik asuhannya; tanpa kecuali.
5) Jumlah jam pembelajaran wajib pelayanan konseling seminggu ekuivalen dengan jam pembelajaran wajib guru. Jumlah jam pembelajaran wajib ini dihitung perbulan dengan menggunakan Format Perhitungan Jam Kegiatan Pelayanan Konseling di Sekolah/Madrasah.
b. Tugas yang mengandung unsur-unsur pokok sebagaimana tersebut di atas merupakan “perjanjian kerja” yang wajib dilaksanakan oleh konselor dan secara berkala dipertanggungjawabkan kepada pimpinan sekolah/madrasah.

4. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan pelayanan profesional konseling
a. Hal-hal berikut ini perlu dicegah untuk tidak terjadi atau tidak dilakukan oleh konselor:
1) Tercerderainya asas kerahasiaan, karena konselor secara langsung ataupun tidak langsung mengemukakan hal-hal berkenaan dengan diri peserta didik yang tidak boleh atau tidak layak diketahui orang lain.
2) Memberikan label kepada peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, dengan cara apapun, yang berkonotasi negatif terhadap peserta didik yang bersangkutan.
3) Bertindak laksana “polisi sekolah” yang memata-matai ataupun mencari-cari kesalahan peserta didik, seperti bertindak sebagai piket keamanan, perazzia, pencari pencuri. Dalam hal ini, konselor dapat menerima peserta didik yang terjaring dalam kegiatan “kepolisian sekolah” yang dilakukan oleh pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan konseling.
4) Membuat ataupun menyetujui dibuatnya “surat perjanjian” dengan peserta didik yang berkonotasi atau berakhir pada sanksi ataupun hukuman tertentu. Dalam hal ini, konselor dapat menerima peserta didik yang telah membuat perjanjian dengan pihak lain, untuk mendapatkan pelayanan konseling agar terhindar dari sanksi ataupun hukuman sebagaimana dinyatakan dalam “surat perjanjian”.
5) Kondisi tempat ataupun ruang kerja konselor yang dapat mengganggu kesukarelaan, ketenangan, dan terjaminnnya kerahasiaan peserta didik yang datang kepada konselor untuk mendapatkan pelayanan konseling.
b. Hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a sejak awal disampaikan oleh konselor kepada pihak-pihak terkait, terutama peserta didik, sejawat pendidik, dan pimpinan sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan dan faslitas dalam mewujudkannya.


5. Mengembangkan kemampuan profesional konseling secara berkelanjutan
a. Pengembangan kemampuan profesional konselor dapat dilaksanakan melalui:
1) Pengawasan kegiatan pelayanan konseling di sekolah/madrasah, baik yang dilaksanakan secara interen oleh pimpinan sekolah/madrasah, maupun oleh Pengawas Sekolah Bidang Konseling.
2) Diskusi profesional yang diikuti oleh para konselor sekolah/madrasah (dalam satu sekolah/madrasah ataupun antarsekolah/madrasah) untuk membahas kasus-kasus peserta didik.
3) Partisipasi dalam kegiatan keorganisasian profesi konseling
4) Pendidikan dalam-jabatan (seperti penataran) dan pendidikan lanjutan dalam bidang konseling.
5) Kegiatan dalam rangka kredensialisasi untuk sertifikasi, akreditasi, dan atau lisensi dalam bidang konseling.

b. Untuk terlaksananya hal-hal sebagaimana tersebut pada butir a konselor membicarakannya dengan pimpinan sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain berkenaan dengan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pelaporannya.


CONTOH ISIAN FORMAT
PERHITUNGAN JAM KEGIATAN
PELAYANAN KONSELING DI SEKOLAH/MADRASAH

SEKOLAH/MADRASAH : SMA 1 Perdana BULAN : Juli 2006
KELAS : XI IPA 1, XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika
XI IPS 1, XI IPS 2

No Jenis Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah
Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Layanan Orientasi *) *) *) *) **) **) - - - -
2. Layanan Informasi *) *) *) *) **) **) 1 2 1 2
3. Layanan Penempatan/Penyaluran *) *) *) *) **) **) - - - -
4. Layanan Penguasaan Konten *) *) *) *) **) **) - - - -
5. Layanan Konseling Perorangan *) *) *) *) **) **) 2 4 2 4
6. Layanan Bimbingan Kelompok *) *) *) *) **) **) 3 6 3 6
7. Layanan Konseling Kelompok *) *) *) *) **) **) 1 2 1 2
8. Layanan Konsultasi *) *) *) *) **) **) - - - -
9. Layanan Mediasi *) *) *) *) **) **) - - - -
10. Aplikasi Instrumentasi *) *) *) *) **) **) 4 8 4 8
11. Konferensi Kasus *) *) *) *) **) **) - - - -
12. Kunjungan Rumah *) *) *) *) **) **) - - - -
Jumlah - - - - - - 11 22 11 22

Rata-rata perminggu: ∑ JP/4 = 22/1 = 22 JP

Keterangan :
--- Kegiatan pendukung Himpuan Data, Tampilan Kepustakaan, dan Alih
Tangan Kasus tidak diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran
--- Frek = Frekuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung
--- JP = Jam Pembelajaran
--- Ek.Jp = Ekuivalensi Jam Pembelajaran

Lampiran 9 b

CONTOH ISIAN FORMAT
PERHITUNGAN JAM KEGIATAN
P E L A Y A N A N K O N S E L I N G DI SEKOLAH/MADRASAH
SEKOLAH/MADRASAH : SMA 1 Perdana BULAN : Agustus 2006
KELAS : XI IPA 1, XI IPA 2 KONSELOR : Asti Cantika
: XI IPS 1, XI IPS 2
No. Jenis Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Jumlah
I II III IV
Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp
1 Layanan Orientasi 1 2 1 2 1 2 1 2 4 8
2 Layanan Informasi 2 4 4 8 2 4 4 8 12 24
3 Layanan Penempatan/Penyaluran 1 2 1 2 - - 3 6 5 10
4 Layanan Penguasaan Konten 3 6 2 4 2 4 3 6 10 20
5 Layanan Konseling Perorangan 2 4 3 6 1 2 1 2 7 14
6 Layanan Bimbingan Kelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
7 Layanan Konseling Kelompok 2 4 2 4 2 4 2 4 8 16
8 Layanan Konsultasi 1 2 - - - - - - 1 2
9 Layanan Mediasi - - - - 1 2 - - 1 2
10 Aplikasi Instrumentasi - - - - - - - - - -
11 Konferensi Kasus - - - - - - - - - -
12 Kunjungan Rumah - - - - - - - - - -
Jumlah 14 28 15 30 11 22 16 32 56 112

Rata-rata per minggu : JP/4 = 112/4 = 28 JP


Keterangan: Kota Sahabat, 4 September 2006
--- Kegiatan pendukung Himpunan Data, Tampilan Kepustakaan, dan Alih Tangan Kasus tidak diperhitungkan ke dalam jam pembelajaran Konselor

Ttd
--- Frek = Frekkuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung dilaksanakan (Asti Cantika)
--- PJ = Jam Pembelajaran



Lampiran 10: Rambu-rambu Rencana Kegiatan Ekstra Kurikuler


ISI RENCANA KEGIATAN


1. Jenis kegiatan 1)

2. Waktu kegiatan 2)

3. Sasaran: peserta didik yang akan dikenai kegiatan3)

4. Rangkaian kegiatan 4)

5. Tempat kegiatan: sekolah/madrasah sendiri, dan atau sekolah/ madrasah yang menyelenggarakan kegiatan yang sama, dan atau tempat lain.

6. Peralatan yang digunakan: sesuai dengan karakteristik jenis kegiatan.

7. Pelaksana: pelaksana utama dan pihak-pihak lain yang terlibat.

8. Pengorganisasian kegiatan 5)



Keterangan:

1) Pilih salah satu jenis kegiatan ekstra kurikuler yang akan diselenggarakan: Kepramukaan, LKDS, PMR, Paskibraka, KIR, Lomba/keberbakatan/pretasi olahraga, seni dan budaya, teater, cinta alam, jurnalistik, keagamaan, seminar, lokakarya.

2) Sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler yang dimaksud.

3) Peserta didik yang dikenai kegiatan ekstra kurikuler dapat berasal dari satu atau dari sejumlah sekolah/madrasah.

4) Rangkaian kegiatan disesuaikan karakteristik jenis kegiatan kurikuler.

5) Sesuai dengan karakteristik jenis kegiatan ekstra kurikuler. Jika diperlukan dapat dibentuk kepanitiaan tersendiri.










Lampiran 11: Rambu-rambu Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler




ISI PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Rekrutmen peserta kegiatan 1)

2. Penyiapan perlengkapan dan peralatan: sesuai dengan tahap-tahap kegiatan.

3. Penyiapan pelaksana kegiatan.

4. Kegiatan awal: menyiapkan peserta untuk dapat melaksanakan kegiatan inti.

5. Kegiatan inti: sesuai dengan substansi untuk mencapai tujuan kegiatan.

6. Kegiatan akhir.

7. Evaluasi 2)



Keterangan:

1) Berdasarkan kebutuhan, potensi, bakat, dan atau minat peserta didik yang menjadi ciri khas dari jenis kegiatan ekstra kurikuler dimaksud.

2) Evaluasi terhadap hasil dan proses penyelenggaraan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan. Dalam evaluasi dihasilkan kualitas pencapaian peserta didik berkenaan dengan kegiatan yang dimaksud

















Lampiran 12: Rambu-rambu Laporan Kegiatan Ekstra Kurikuler




ISI LAPORAN KEGIATAN


1. Jenis kegiatan

2. Waktu kegiatan

3. Sasaran kegiatan

4. Tahap-tahap kegiatan

5. Hasil evaluasi: termasuk di dalamnya evaluasi hasil dan proses kegiatan

6. Faktor penunjang dan pendukung

7. Rekomendasi



Keterangan:

Laporan disampaikan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.




















Lampiran 13: Contoh Laporan Keikutsertaan Peserta Didik dalam Kegiatan Ektra Kurikuler

KEIKUTSERTAAN PESERTA DIDIK
DALAM KEGIATAN EKTRA KURIKULER


SEKOLAH/MADRASAH: SMA I Perdana SEMESTER : II (Januari-Juni 2006)
KELAS : X 5 Penanggung Jawab : Ranti Juwita Hadi

Jenis Kegiatan
Pramuka LDKS PMR Paskibra KIR Lomba Semlok/
Pameran Jurna-
listik Lain-lain Jml
1 Amir Hardiman 05161 v - v - v - v v - 5
2 Arnoldi 05162 V v - v - v - v - 5
3 Asma Munir 05163 V - v - v v - - v 5
4 Asri Asih 05164 v v - V v - v v - 6
5 Azimat Kurnia 05165 - - - - - V V - V 3
6 Bagir Firmansyah 05166 V V - - - - V - - 3
7 Bagus Hutajulu 05167 - V - - - - V - V 3
8 Charles Darmawan 05168 V - - - - V V - - 3
9 Daeng Dodi Dermawan 05169 V - - V - - V - - 3
10 Darius Manca 05170 V - V - - - V V - 4
11 Daulat Romy 05171 - V - - V V - - - 3
12 Goza Imas 05172 V - - - - - V - - 2
13 Han Ping Sun 05173 V V - - - V V - - 4
14 Jajang Jawara 05174 - - - V V - V - - 3
15 Jaman Tiarno 05175 V V - - - V V - - 4
16 Jayeng Jayakersa 05176 V - V - - - V - - 3
17 Kusnadi 05177 V V - - - - V - - 3
18 Laris Juwita 05178 - - - - V V - V - 3
19 Lintang Suminar 05179 V - - V - - V - - 3
20 Lolong Edi Cahaya 05180 V - V - - - V - - 3
21 Lusiana 05181 V - - - V V V - - 4
22 Mahmud Kiram 05182 V - V - - - V - - 3
23 Marcus Domigus Ard 05183 V - - - - V V - - 3
24 Osa Malik 05184 V - V - - - V - - 3
25 Prajamuda Edi 05185 V V - - - V V - - 4
26 Pupung Is 05186 V - - V - - V - - 3
27 Rekso Wibowo 05187 V - - - - V V - - 3
28 Rustandi 05188 V - V - - - V - - 3
29 Simon Talaudi 05189 V V - - - V V - - 4
30 Susiati 05190 V - V - - - V - - 3
31 Sutarti 05191 V - V - - - V - - 3
32 Sutarto Audiro 05192 V V - - - V V - - 4
33 Tresno Jatidiri 05193 V - - - - - V - V 3
34 Usahadi Kayo 05194 V V - - - - V - - 3
35 Wayan Sutresna 05195 V V - - - - V - V 3
36 Yuli Esiani 05196 V V - - - V - - - 3


Lampiran 14: Contoh Nilai Peserta Didik dalam Kegiatan Ektra Kurikuler

NILAI PESERTA DIDIK
DALAM KEGIATAN EKTRA KURIKULER


SEKOLAH/MADRASAH: SMA I Perdana SEMESTER : II (Januari-Juni 2006)
KELAS : X 5 Penanggung Jawab : Ranti Juwita Hadi
Jenis Kegiatan
Pramuka LDKS PMR Paskibra KIR Lomba Semlok/
Pameran Jurnalistik Lain-lain Jml
1 Amir Hardiman 05161 A - B - B - A B - 5
2 Arnoldi 05162 C B - A - A - B - 5
3 Asma Munir 05163 B - A - B B - - A 5
4 Asri Asih 05164 A C - B B - A B - 6
5 Azimat Kurnia 05165 - - - - - A A - B 3
6 Bagir Firmansyah 05166 A A - - - - B - - 3
7 Bagus Hutajulu 05167 - A - - - - A - B 3
8 Charles Darmawan 05168 B - - - - A A - - 3
9 Daeng Dodi Dermawan 05169 A - - A - - B - - 3
10 Darius Manca 05170 B - A - - - B A - 4
11 Daulat Romy 05171 - C - - B A - - - 3
12 Goza Imas 05172 A - - - - - A - - 2
13 Han Ping Sun 05173 A B - - - A B - - 4
14 Jajang Jawara 05174 - - - A B - A - - 3
15 Jaman Tiarno 05175 B A - - - A B - - 4
16 Jayeng Jayakersa 05176 C - B - - - A - - 3
17 Kusnadi 05177 B B - - - - A - - 3
18 Laris Juwita 05178 - - - - B C - A - 3
19 Lintang Suminar 05179 A - - B - - A - - 3
20 Lolong Edi Cahaya 05180 B - A - - B - - 3
21 Lusiana 05181 B - - - B A B - - 4
22 Mahmud Kiram 05182 B - A - - - A - - 3
23 Marcus Domigus Ard 05183 C - - - - B B - - 3
24 Osa Malik 05184 B - B - - - A - - 3
25 Prajamuda Edi 05185 A A - - - B B - - 4
26 Pupung Is 05186 B - - B - - A - - 3
27 Rekso Wibowo 05187 A - - - - A B - - 3
28 Rustandi 05188 B - B - - - A - - 3
29 Simon Talaudi 05189 A B - - - A B - - 4
30 Susiati 05190 B - B - - - A - - 3
31 Sutarti 05191 C - A - - - B - - 3
32 Sutarto Audiro 05192 A A - - - B B - - 4
33 Tresno Jatidiri 05193 B - - - - - A - A 3
34 Usahadi Kayo 05194 B A - - - - A - - 3
35 Wayan Sutresna 05195 A B - - - - A - B 3
36 Yuli Esiani 05196 B A - - - A - - - 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar